Yua adalah seorang guru di sebuah sekolah, dia juga dalam usia puber sehingga ibunya selalu memaksanya untuk pergi berkencan. Meski tidak menyukainya, dia hanya bisa menyetujuinya agar ibunya tidak mengganggunya lagi. Tiba-tiba dia bertemu Yuki yang duduk sendirian sambil menangis. Dia mendekat untuk bertanya, tapi dia hanya mengelak dengan lembut dan pergi. Hari-hari berikutnya, dia melihat Yuki lebih pendiam dari biasanya. Saat makan siang, dia masih duduk diam di kelas, jadi Yua terus datang dan bertanya padanya. Ternyata orang tua Yuki baru saja bercerai, meski tahu hubungan mereka kurang baik dan sudah siap mental, Yuki tetap tak bisa menghindari rasa sakit hati. Yuki tidak punya uang hari ini, jadi Yua mengundangnya makan bersamanya. Tentu saja dia tidak bisa terang-terangan membelikan makanan untuk Yuki. Mereka berdua membeli dua kali makan lalu pergi ke sebuah ruangan kosong untuk makan dan saling curhat. Sejak saat itu, keduanya selalu makan siang bersama, mengobrol dan bercanda. Namun suatu hari, orang yang diatur oleh ibu Yua untuk pergi kencan buta dengannya datang ke rumahnya untuk menjemputnya.Yuki juga secara tidak sengaja melihatnya masuk ke mobil pria lain. Mengetahui bahwa dirinya tidak sebaik yang lain dan tidak memiliki peluang, Yuki memutuskan untuk menyerah dan mereka berdua tidak boleh makan siang bersama lagi. Yua mencoba menahan Yuki, dan untuk sesaat dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan menciumnya. Mengetahui apa yang baru saja dia lakukan tidak baik, Yua menjadi bingung. Namun sejak saat itu Yua mengetahui perasaannya yang sebenarnya, orang yang ia cintai adalah Yuki, muridnya. Meski dia tahu ini salah, dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Keesokan harinya, ketika semua orang telah kembali, dia memanggil Yuki ke kamar kosong dan menyatakan perasaannya kepadanya. Menanggapi Yua, Yuki pun mengaku menyukainya namun hubungan mereka adalah hubungan terlarang. Yua tidak peduli, dia hanya tahu bahwa dia menyukai Yuki, dia ingin memberikan semua yang dia miliki padanya, ingin menjadi satu dengan orang yang dia cintai. Meski jalan ke depannya sangat sulit, namun banyak tantangan yang memaksa keduanya harus memilih menyerah atau melanjutkan. Namun pada akhirnya karena cinta, mereka menerima jalan pertama dengan segala kesulitan dan membuang segalanya untuk bersama...